KPPU: Temuan Kami Tak Ada Mafia Beras

Jakarta -Pihak Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) menanggapi soal dugaan praktik mafia beras yang disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel. KPPU menegaskan tidak ada praktik mafia beras yang menyebabkan harga beras melambung tinggi.

"Kami agak tahu sedikit soal beras. Ketika Pak Rachmat bicara soal itu kami tahu situasi yang terjadi di lapangan kok tidak seperti itu ya. Dengan segala hormat saya ke Pak Menteri, temuan kami berbeda," kata Ketua KPPU Nawir Messi usai bertemu dengan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofjan Djalil bahas soal beras di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (2/03/2015).


Nawir menegaskan tidak ada praktik mafia beras ataupun kegiatan kartel yang menjadi pemicu harga beras naik. Kenaikan justru disebabkan karena ketiadaan pasokan dan keterlambatan panen raya.


"Kalau Anda nanya ada kartel? Saya tidak tahu yang berbicara mungkin orang lain ya. Tim saya tidak melaporkan itu. Yang bicara Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian," katanya.


Meski demikian Nawir mengakui beras adalah komoditas penting yang gampang dimainkan. Salah satunya karena sistem perdagangan beras di dalam negeri bersifat oligopoli.


Soal temuan Mendag Gobel terkait tindakan curang pedagang beras seperti pengoplosan beras operasi pasar (OP) Bulog, Nawir mengatakan itu bukan termasuk praktik kartel atau mafia. KPPU juga tidak berwenang menyelidiki temuan Mendag Gobel tersebut.


"Ada situasi yang melakukan pengoplosan, bagi kami itu tidak ada persoalan, kalau Kemendag mempermasalahkan silakan itu bukan ranah kami. Sekali lagi itu bukan kartel atau apapun namanya dan bukan sesuatu di bawah hukum persaingan. Kami tidak ikut-ikut memberantas itu," sebutnya.


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com