MRT Pakai Kereta Jepang, Ahok: Kita Mau Jakarta Dapat yang Terbaik

Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyaksikan proses penandatangan kerja sama pembelian kereta buatan Jepang untuk proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. PT MRT Jakarta selaku operator memilih Sumitomo Corporation untuk memasok 96 unit kereta untuk MRT fase I.

Ahok menilai pembelian kereta dari perusahaan asal Jepang merupakan pilihan tepat. Jepang sudah sangat teruji dalam mengembangkan dan memproduksi kereta api.


"Saya nggak fanatik sama produk Jepang. Tapi saya suka sama produk yang teruji puluhan bahkan ratusan tahun. Saya nggak mau pertaruhkan, apalagi yang coba-coba. Kita mau Jakarta dapat yang terbaik," kata Ahok saat acara penandatangan kontrak rolling stock MRT Jakarta di Balai Kota, Jakarta, Selasa (3/3/2015).


Jakarta, lanjut Ahok, memiliki banyak program. Alhasil Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI harus dialokasikan dengan seksama untuk produk berkualitas agar ke depan tidak menimbulkan biaya-biaya lagi karena kualitas barang yang rendah. Lebih baik membeli produk terbaik dengan harga mahal daripada produk murah namun mudah rusak.


"Ada pepatah kuno mengatakan kita miskin uang dan pas-pasan, beli barang harus yang bagus mutunya walaupun mahal. Kalau uang pas-pasan beli barang mutu jelek, kalau rusak nggak ada uang untuk beli lagi. Kalau kaya bisa beli apa-apa, kalau rusak beli lagi. Jakarta nggak bisa seperti itu," tegasnya.


Ahok yakin Sumitomo mampu menyediakan kereta dengan kualitas dan terknologi terbaik bagi warga Jakarta. Namun dia memberi catatan kepada Sumitomo dan MRT Jakarta agar mempertimbangkan lokasi pembuatan kereta. Jika kereta berlisensi Sumitomo dibuat di China, maka hal tersebut hal tersebut harus menjadi perhatian.


"Nanti muncul perdebatan. Pikirkan matang-matang, saya nggak mau yang tidak baik. Saya mau yang terbaik karena kita pakai seumur hidup dan nggak ada kemacetan," sebutnya.


Sumitomo sendiri akan menyediakan 16 rangkaian kereta. Setiap rangkaian terdiri dari 6 kereta sehingga Sumitomo akan memasok 96 unit kereta. Proses tender dilakukan dengan bantuan konsultan tender Nippon Koei. Hasil konsultasi tersebut, Sumitomo berhasil unggul mengalahkan Kawasaki-Itochu Consorsium, Mitsubishi Corporation, serta Hitachi-Mitsui Consortium.


Total nilai proyek untuk pekerjaan pengadaan rolling stock menggunakan 2 mata uang yakni 10,83 miliar yen dan Rp 145,42 miliar. Pemakaian mata uang berbeda ini karena ada proyek yang dibayarkan di Indonesia dan Jepang.


(feb/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com