Jakarta - Coklat atau kakao adalah satu komoditas yang masih rutin diimpor Indonesia. Pada catatannya, impor coklat pada bulan Juni 2013 adalah sebesar 2.520 ton atau US$ 6,1 juta.
Jika diakumulasi dalam enam bulan (Januari - Juni), volume impor sudah mencapai 14 ribu ton atau senilai US$ 36 juta.
Demikianlah data yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance, Senin (5/8/2013).
Impor paling besar adalah dari Ghana dengan volume 975 ton atau US$ 2,5 juta. Kemudian adalah Pantai Gading yang sebesar 202 ton atau US$ 466 ribu.
Selanjutnya adalah Papua Nugini. Negara tetangga ini memiliki andil sebesar 450 ton atau US$ 1,1 juta. Selain itu juga Kamerun dengan 302 ton atau US$ 694 ribu dan Ekuador 501 ton atau US$ 1,12 juta.
(dru/dru)
