SBY: Kalau Tidak Disubsidi, Harga BBM Rp 10.000/Liter

Pacitan - Alokasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagian besar digunakan untuk membayar utang dan subsidi BBM, listrik, pupuk, dan lainnya. Subsidi ini perlu asal tepat sasaran.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, subsidi yang diberikan penting, karena membantu rakyat yang susah dan tidak mampu.


"Subsidi bermanfaat asal tepat sasaran. Jadi walau sekarang anggaran subsidi besar tidak apa-apa tujuannya untuk menolong rakyat, asal tepat sasaran," kata SBY di acara Peresmian Proyek-Proyek Infrastruktur di Pacitan, Sudimoro, Pacitan, Jawa Timur, Rabu (16/10/2013).


SBY mengungkapkan, untuk subsidi BBM, bila pemerintah tidak memberikan subsidi, maka harganya saat ini mencapai Rp 10.000 per liter. "Seperti subsidi BBM, kalau kita tidak beri subsidi harga BBM nya sekarang Rp 10.000," ujarnya.


SBY menambahkan, penetapan alokasi anggaran APBN oleh pemerintah dilandaskan pada keadilan dan bertujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.


"Kalau saudara-saudara mengerti struktur APBN kita, sebagian besar itu memang untuk membayar utang masa lalu kita, sebagian besar untuk subsidi, sebagian untuk bayar gaji guru, TNI, Polri dan lainnya, sisanya lagi sekitar Rp 400 triliun untuk dialirkan ke daerah, baru sisanya untuk pembangunan infrastruktur. Semuanya dilandaskan pada keadilan dan kemerataan yang tujuannya agar rakyat Indonesia sejahtera," tutupnya.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!