Laba Bersih BNI Tumbuh 30% Jadi Rp 6,5 Triliun di 9 Bulan Pertama

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berhasil mencatatkan laba bersih hingga Rp 6,54 triliun per September 2013 atau naik 29,8% dari periode yang sama tahun 2012 lalu.

Laba bersih tersebut ditopang dari pendapatan bunga bersih yang melonjak hingga 23,4% dari Rp 11,20 triliun di September 2012 menjadi Rp 13,82 triliun di September 2013.


Penyumbang lainnya adalah pendapatan non-bunga (non interest income) yang tumbuh 24,2% dari Rp 5,75 triliun di kuartal III 2012 menjadi Rp 7,15 triliun pada kuartal III 2013.


Dari kedua sumber pendapatan itu, secara keseluruhan pendapatan operasional BNI tumbuh 23,7% dari Rp 16,96 triliun pada kuartal III 2012 menjadi Rp 20,97 triliun pada kuartal III 2013.


"Laba bersih itu tercapai karena ekspansi kredit yang terus tumbuh, dan pengelolaan aset yang semakin prudent serta efisien, sehingga pendapatan operasional naik secara signifikan," kata Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, Jumat (18/10/2013).


Menurut Gatot, dengan pertumbuhan laba tersebut, BNI mampu meningkatkan rasio return on asset (ROA) dari 2,8% pada kuartal III 2012 menjadi 3,3% pada kuartal III 2013. Begitu pula dengan return on equity (ROE) yang juga menguat dari 19,7% pada kuartal III 2012 menjadi 21,8% pada kuartal III 2013.


BNI juga mampu membukukan peningkatan Net Interest Margin (NIM) dari 5,8% pada kuartal III 2012 menjadi 6,1% pada kuartal III 2013. Di samping itu, BNI juga berhasil menurunkan Cost to Income Ratio (CIR) dari 47,1% pada kuartal III 2012 menjadi 44,0% pada kuartal III 2013 dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dari 72,0% pada kuartal III 2012 menjadi 66,8% pada kuartal III 2013. CIR dan BOPO yang semakin baik tersebut juga menjadi faktor penyumbang terbentuknya laba bersih BNI yang tumbuh 29,8% tersebut. Next


(dru/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!