Teknologi ini telah diterapkan pada pelabuhan di negeri kincir angin, Belanda. Untuk membangun teknologi dan bendungan ini, Pelindo III mengeluarkan investasi sebesar Rp 150 miliar.
"Kita bikin bendungan sehingga kalau air naik nggak melimpah ke area kita. Kita tampung air laut. Air kita pompa keluar. Kayak polder di negeri Belanda," ucap Direktur Utama Pelindo III Jarwo Suryanto kepada
wartawan di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Seperti Belanda, wilayah pelabuhan di Tanjung Emas lebih rendah daripada ketinggian air laut sehingga sangat mudah terkenda dampak naiknya ketinggian permukaan laut.
"Akhir tahun ini selesai. Akhir 2013 banjir rob tidak terjadi lagi dan pelabuhan lancar," sebutnya.
Selain melakukan sistem pencegahan banjir, Pelindo III juga mengembangkan kawasan terminal peti kemas dan penambahan peralatan bongkar muat. Pelindo III menambah luas kawasan terminal sebesar 5,4 hekar.
Perusahaan pelat merah itu juga akan menambah 2 unit container crane CC. Untuk pengembangan kawasan terminal ini, Pelindo III menggelontorkan dana mencapai Rp 105 miliar.
"Ada penambahan fasilitas dan penataan. Tambah dermaga dan peralatan peti kemas dan tambah kedalaman," sebutnya.
(feb/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
