Siapkan Dana Darurat, BI Sepakati ASEAN Swap Agreement US$ 2 Miliar

Jakarta - Bank Indonesia (BI) telah menandatangani ASEAN Swap Agreement senilai US$ 2 miliar. Perjanjian ini merupakan kelanjutan dari bilateral swap agreement yang sudah dilakukan Indonesia dengan beberapa negara lain seperti Jepang, China, dan Korea Selatan.

"Saya baru pulang dari Washington, di sana tandatangan ASEAN Swap Agreement, jadi 10 negara ASEAN kita tandatangani Swap Agreement senilai US$ 2 miliar. Ini melanjutkan yang sudah ada dari Jepang, Tiongkok, dan Korea, ASEAN juga memperpanjang swap agreement,” ungkap Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta seperti dikutip Jumat (18/10/2013).


Dia menjelaskan, kerjasama ini merupakan kesepakatan antar negara anggota ASEAN yang bertujuan untuk berjaga-jaga dalam menyiapkan dana darurat jika terjadi guncangan ekonomi. "Ini sifatnya berjaga-jaga," katanya.


Selain itu, BI juga tengah menjajaki kesepakatan Chiangmai Initiative yang nilainya akan ditingkatkan dua kali lipat menjadi US$ 240 miliar dari sebelumnya yang hanya US$ 120 miliar.


"Jumlahnya secara total ASEAN dan tiga negara untuk selesaikan Chiangmai. Itu akan ditingkatkan jumlahnya dari US$ 120 miliar menjadi US$ 240 miliar. Ini masih dalam penyelesaian dokumentasinya, saat ini sedang mengajak beberapa negara Asean, Jepang, Korea,dan China untuk bisa menyelesaikan Chiangmai. Nanti disampaikan dalam bentuk rilis,” kata Agus.


(drk/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!