Jokowi Akui Sulitnya Berbisnis di Indonesia

Jakarta - Masalah kemudahan berbisnis di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah bagi para kepala daerah di Indonesia. Hal ini pun mendapat perhatian Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Ia sempat bertemu dengan Wakil Presiden (Wapres) Boediono membahas persoalan penting ini. Pertemuan tersebut dilakukan Kamis pekan lalu.


"Kita bicarakan dengan Pak Wapres mengenai ease of doing business in Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Jokowi di acara cuci tangan pakai sabun sedunia di Plasa Barat Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2013).


Menurut Jokowi, selama ini memulai dan berbisnis di Indonesia sulit karena terganjal masalah perizinan dan infrastruktur yang kurang memadai. Oleh karena itu, Wapres Boediono mengumpulkan seluruh kepala daerah untuk diberikan arahan.


"Kemudahan berbisnis di Indonesia terhadap oleh apa-apa, masalah perizinan, infrastruktur," kata Jokowi.


Ketika ditanya apa saja instruksi yang diberikan Wapres Boediono, Jokowi mengaku tidak mengingat semuanya. "Banyak lupa," tutur Jokowi.


Bank Dunia merilis peringkat kemudahan berbisnis untuk 183 negara di dunia. Indonesia menduduki peringkat ke-128 di bawah Ethiopia. Posisi puncak adalah Singapura, sementara itu Malaysia menduduki peringkat ke-12.


(dha/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!