Erdikha Sekuritas: IHSG Mewaspadai Aksi Ambil Untung

Jakarta - Indeks S&P500 di Wall Street mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa dalam perdagangan Kamis waktu setempat menyusul last minute deal untuk menaikkan plafon utang demi menghindari ancaman default, namun Dow Jones Industrial Average sedikit melemah akibat laporan hasil kinerja saham kelas berat IBM dan Goldman Sachs yang dibawah ekspektasi.

Pada perdagangan kamis kemarin IHSG hanya sedikit menguat memanfaatkan momentum kesepakatan parsial terhadap pagu utang dan dibukanya kembali kantor-kantor pemerintahan di Amerika. Penguatan sebesar 26,67 poin (+0,59%) tersebut terutama didukung kenaikan saham-saham di sektor Pertambangan (+2,51%), Properti (+1,50%) dan Infrastruktur (+1,32%). Sementara dua sektor yang melemah adalah Aneka Industri (-1,44%) dan Perbankan (-0,15%). Nilai Transaksi tercatat sebesar Rp.5,5 Triliun dengan investor asing kembali membukukan net sell sebesar Rp.410 Miliar. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup melemah di posisi Rp 11.351 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.


Akhir pekan ini Bursa Indonesia secara teknikal diprediksi akan kembali berjalan fluktuatif dengan kecenderungan sedikit melemah, mengingat adanya potensi ambil untung yang akan dilakukan sebagian investor menyusul redanya gonjang-ganjing politik di Amerika. IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 4.470 - 4.550.


(dru/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!