Ini Tanggapan Asosiasi Pedagang Soal Serbuan Bakso Impor Asal Malaysia

Jakarta - Asosiasi pedagang bakso menanggapi soal temuan bakso impor asal Malaysia di wilayah perbatasan di Kalimantan dan Sumatera.

Produk-produk bakso impor asal Malaysia lebih murah dikhawatirkan berpenyakit karena berasal dari daging asal India yang belum bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).


Ketua Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso Indonesia (Apmiso) Trisetyo Budiman belum mengetahui soal informasi masuknya bakso impor asal Malaysia. Namun yang pasti, hal tersebut akan mematikan industri bakso dalam negeri.


Trisetyo menekankan tentang tidak adanya keberpihakan Permentan No 84 tahun 2013 pasal 9 terhadap keberadaan industri pengolahan daging di dalam negeri. Pasal Permentah tersebut mengatakan impor bahan baku dan daging olahan dari negara yang belum bebas PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) masih bisa dipertimbangkan.


"Saya belum dapat konfirmasi. Kalau dilihat dari aturan itu. Kalau sampai dijalankan itu pasti kolaps semua usaha yang dijalankan di lokal," kata Trisetyo kepada detikFinance, Kamis (17/10/2013).


Ia mengatakan, tidak heran jika Permentan tersebut terus diberlakukan, Indonesia akan semakin kebanjiran bakso dari luar negeri, termasuk Malaysia. Terlebih tahun 2015 nanti akan diberlakukan perdagangan bebas (AFTA).


"Kemarin saya cek ke Kuala Lumpur. Bahan bakunya jauh lebih murah mereka dapat dari India, kita bahan baku begitu mahal sekali, suku bunga bank naik juga, pasti industri kita nggak akan menang. Itu sudah pasti," paparnya.


Tri mengatakan, untuk saat ini pedagang bakso lokal belum terkena dampak secara langsung. "Untuk saat ini belum, jadi kita memang belum mendapat dampaknya ini, tapi pasti datang," katanya.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!