Jawa Masih Dihantui Ancaman Krisis Listrik di 2016-2017

Jakarta - Proyek PLTU 'raksasa' Batang di Jawa Tengah dengan kapasitas 2 x 1.000 megawatt (MW) masih molor. Bila tidak selesai pada 2016, maka ancaman krisis listrik di Jawa makin nyata.

Direktur Operasi Sumatera, Jawa, dan Bali PT PLN (Persero) Ngurah Adyana mengatakan, kebutuhan listrik masyarakat khususnya di Jawa makin tinggi.


"Tahun lalu peningkatan konsumsi listrik di Jawa-Bali mencapai 1.500 MW, dan tahun ini saja sejak awal tahun hingga Oktober untuk Jawa saja sudah mencapai 400 MW," ucap Adyana ketika berbincang dengan detikFinance, seperti dikutip Kamis (17/10/2013).


Untuk memenuhi permintaan listrik tentu harus dibangun banyak pembangkit listrik. Masalahnya yang saat ini cukup mengkhawatirkan, proyek PLTU Batang yang kapasitas totalnya 2.000 MW, sampai saat ini terus diundur, malah sekarang diperpanjang hingga Oktober 2014.


"Kalau PLTU Batang tidak selesai pada 2016 sesuai target yang ditentukan, pasokan listrik untuk Jawa tidak akan cukup," ucapnya.


Walaupun beberapa proyek PLTU lainnya dipercepat penyelesaian proyeknya, namun tetap sulit untuk mencukupi kebutuhan listrik pada 2016 nanti.


"Ya walaupun ada beberapa proyek PLTU dipercepat pengerjaannya tetap sulit, karena PLTU Batang itu besar sekali ya kapasitasnya 2 x 1.000 MW. Intinya Batang harus selesai tepat waktu, kalau tidak defisit listrik di Jawa bakal terjadi. Makanya itu kita rakyat dan pemerintah harus bersatu, jangan dihambat pembangunannya," tutupnya


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!