Ini Rahasia Blue Bird Agar Tetap Akur dengan Karyawan

Jakarta -Blue Bird Group mengungkapkan resep khusus agar hubungan manajemen dengan karyawan tetap harmonis, termasuk dengan para sopir taksi.

Chairman Blue Bird Group Bayu Priawan Djokosoetono menyebut salah satu cara yang dilakukan adalah menjadikan karyawan Blue Bird sebagai keluarga besar.


"Sebetulnya begini, di kita itu memang yang namanya perusahaan dan pekerja adalah kelangsungan usaha. Di Blue Bird ini pekerja adalah bagian dari keluarga besar bukan karyawan. Kita ini perusahaan padat karya. Karena ini keluarga besar terciptalah budaya dan masing-masing saling peduli. Sopir kita juga didik. Lalu bagaimana cara memanusiakan mereka," tuturnya saat berdiskusi dengan media di Rumah Makan Sari Kuring Kawasan SCBD Jakarta, Selasa (24/12/2013).


Cara lainnya adalah dengan membayar upah para karyawannya sesuai dengan regulasi yang ditetapkan pemerintah. Hingga kini, Blue Bird Group mempunyai 30.000 sopir dan ribuan tenaga kerja untuk tingkatan manajemen.


"Yang jelas kita ikuti regulasi pengupahan pemerintah. Baik pengemudi dan karyawan jauh mendapatkan hak yang sama bahkan lebih. Kesejahteraan mereka adalah kunci utama kami untuk bekerja. Di samping ada unsur kekeluargaan. Blue Bird itu nggak ada gap antara manajemen dan para sopir," imbuhnya.


Sedangkan cara ampuhnya lainnya adalah pemilik Blue Bird rutin melakukan dialog dua arah dengan para serikat pekerja. Salah satu yang dibicarakan soal langkah kebijakan bisnis Blue Bird ke depan termasuk soal penyesuaian tarif.


"Salah satu keunggulan kita ada serikat pekerja yang dilibatkan dalam mengambil keputusan. Kenaikan tarif mereka juga terlibat mereka kita anggap sebagai partner," cetusnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!