Waduh! RI Bakal Impor BBM dan Minyak Rp 1,8 Triliun/Hari di 2019

Jakarta -Ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM makin tahun makin besar. Bahkan tak hanya BBM, minyak mentah pun juga rutin diimpor Indonesia tiap hari. Pemerintah memperkirakan, di 2019 nanti, Indonesia bakal mengimpor BBM dan minyak hingga Rp 1,8 triliun/hari.

"Nah berikutnya Indonesia sekarang mengimpor minyak, baik crude (minyak mentah) dan BBM senilai US$ 120 juta/hari atau hampir Rp 1,5 triliun/hari termasuk solar dan avtur. Apakah kita harus diam? Tahun 2019 kita akan impor Rp 1,8 triliun/hari," ungkap Menteri ESDM Jero Wacik saat MoU antara Ditjen Hubud dan Ditjen Energi Baru Terbarukan tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Pada Bandara dan Pesawat Udara Secara Berkelanjutan di Gedung Karsa Kementerian Perhubungan Jakarta, Jumat (27/12/2013).


Acara ini juga dihadiri juga oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo dan Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana.


Menurut Jero, peningkatan importasi produk BBM dan minyak mentah disebabkan pertumbuhan kendaraan yang makin tinggi setiap tahunnya. Hal itu termasuk peningkatan permintaan pada bahan bakar pesawat terbang atau avtur.


"Kendaraan sepeda motor setiap tahun naik 9 juta, termasuk wartawan pada beli semua. Mobil naik 1,2 juta satu tahun, kok habis karena dibeli masyarakat dan naik ekonomi. Jadi 45 juta masyarakat Indonesia masuk kelas menengah. Buntutnya adalah tanggung jawab ESDM menyediakan itu semua. Avtur naik 18% tahun ini. Begitu nambah penerbangan nambah avtur," tuturnya.


Pemerintah sendiri tidak tinggal diam dan terus menahan laju impor minyak dengan peningkatan konsumsi gas pada kendaraan. Selain itu pemerintah mengupayakan penyerapan penggunaan minyak nabati (biofuel) pada kendaraan.


"Kita harus pindah walaupun pelan tetapi pasti. Gunakan gas sebanyak-banyaknya. Berikutnya semua kendaraan umum baik TransJakarta harus pakai BBG. Minyak kita kurang gas kita banyak masak kita nggak pakai, dan kita rajin impor saja, berat negeri ini. Maka dari itu biofuel aviation (penggunaan biofuel pada pesawat terbang) juga harus kita mulai," cetusnya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!