"Kalau di Jakarta itu macetnya stagnan tidak bergerak, kalau di luar negeri macetnya masih bisa terurai dan masih bisa bergerak," ungkap Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang kepada detikFinance, Sabtu (28/12/2013).
Kemacetan di DKI Jakarta semakin parah bila hujan terjadi, yang mengakibatkan kendaraan khususnya mobil tidak bergerak sama sekali. Sementara itu pada beberapa kota di Amerika Serikat dan Beijing (China), saat hujan kemacetan memang terjadi, tetapi tidak separah Jakarta
"Kalau hujan itu paling beda, saat saya mengunjungi Amerika dan Beijing sekalipun memang macet, karena mobilitas masyarakat dan kendaraan yang cukup pesat tetapi masih terurai, kalau di Jakarta kendaraan berhenti total," imbuhnya.
Sarman memprediksi, walaupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta nantinya mengoperasikan monorel dan MRT sekalipun, macet tetap akan terjadi di Jakarta. Hal ini sudah menjadi ciri khas kota megapolitan termasuk Jakarta.
"Kemacetan pastinya tidak akan hilang dari Jakarta, karena ini ciri khas kota megpolitan. Ekonomi di sini tumbuh dan mobilitas perekonomian rakyat terus bergerak," cetusnya.
(wij/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
