Kali ini Hatta dikeluhkan oleh Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang Akihiro Ohta, soal kepadatan penerbangan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta).
"Tadi saya malu sekali sama Menteri Jepang," kata Hatta Rajasa usai menerima kunjungan Akihiro Ohta, di kantornya, Jumat (27/12/2013).
Akihiro mengungkapkan kepada Hatta, soal dirinya menunggu lama dan pesawatnya terpaksa harus memutar-mutar beberapa kali hanya untuk mendarat ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
"Bandara di Indonesia super sibuk sekali, saya 1 jam muter-muter agar bisa mendarat di bandaranya," kata Hatta menirukan ucapan Akihiro.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan Pangeran Andrew (Pengeran Inggris) menyoroti seringnya keterlambatan pesawat. Hatta memaklumi persoalan ini sudah menjadi sorotan internasional.
"Pangeran Andrew menyoroti Indonesia penting untuk meningkatkan kualitas dari pelayanan penerbangan kita, rupanya ini sudah menjadi pembicaraan di komunitas di internasional," ujar Hatta di kantornya September lalu.
Sorotan itu terkait dengan seringnya terjadi keterlambatan pesawat. Ini menurut Hatta terkait dengan kepasitan landasan yang tidak tercukupi.
"Bahwa airport kita itu sering sekali delay karena traffic, atau begitu banyaknya pesawat terbang yang mengantre. Itu saya sampaikan sendiri. Karena kita mendesain untuk 18 juta penumpang di Soetta itu sekarang sudah lebih dari 60 juta penumpang dengan pertumbuhan mendekati 10% per tahun," ujarnya.
Hatta mengakui, hal tersebut tentunya menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk terus meningkatkan konektivitas. "Makanya kita perlu tingkatkan infrastruktur yang maksudnya adalah konektivitas," jawab Hatta.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
