Awalnya Swasta, Proyek 2 Ruas Tol Ini Sekarang Ditangani BUMN

Jakarta -Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan penyelesaian jaringan Tol Trans Jawa pada 2019. Untuk mewujudkannya, pemerintah tidak ragu mengganti investor yang kinerjanya kurang menggembirakan.

Misalnya di ruas Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono. Investor swasta di proyek ini terpaksa lengser untuk digantikan oleh BUMN.


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, proses administrasi pengalihan pemegang saham tersebut akan diresmikan pekan ini.


"Trans Jawa untuk yang Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, sudah resmi diambil Jasa Marga dan Waskita Karya. Suratnya sudah diajukan ke saya, tinggal tanda tangan. Kalau sudah tinggal tunggu PPJT (Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol)," ungkapnya kepada detikFinance, awal pekan ini.


Ruas jalan tol Solo-Ngawi dimiliki oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Solo Ngawi Jaya. Sementara ruas jalan tol Ngawo Kertosono oleh BUJT PT Ngawi Kertosono Jaya. Dua BUJT tersebut semula dimiliki 100% oleh PT Thiess Contractors Indonesia (TCI). Dengan pengesahan ini, maka kepemilikan saham beralih kepada PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sebanyak 60% dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) 40%.


"Dengan ini semoga pembangunan bisa lebih cepat. Untuk pembebasan lahan nanti akan dibantu pemerintah. Mereka kerjakan fisik saja," tutur Basuki.


Saat ini, pembebasan lahan ruas tol Ngawi-Kertosono sepanjang 90,1 km telah mencapai 91% dengan pembangunan fisik konstruksi 15%. Sementara untuk ruas Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 km pembebasan lahannya sudah 60% dengan progres pembangunan fisik masih 0%.


(dna/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com