"Lumayan yang bisa dihemat. Kalau itu dilepas (Premium ke harga pasar), maka bisa hemat Rp 120 triliun," ungkap Menteri ESDM Sudirman Said ketika ditemui detikFinance di kediaman pribadinya, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (28/12/2014).
Ia menegaskan, dengan penghematan Rp 120 triliun tersebut, pemerintah akan mengalihkannya ke sektor produktif seperti pembangunan infrastruktur.
"Penghematannya didorong ke arah yang produktif seperti pembangunan infrastruktur, irigasi, membantu petani dan nelayan. Sedangkan masyarakat yang mampu didorong untuk memikul beban rill," kata Sudirman.
Sudirman menegaskan, pemerintah tidak akan melanggar aturan ketika menghapus subsidi untuk bensin Premium. Sebab, pemerintah masih akan memberi subsidi kepada BBM diesel atau Solar, yang kemungkinan sebesar Rp 1.000/liter.
"Tinggal diskusinya ke DPR soal penghematan dialokasikan dananya untuk apa saja. Rencananya pembahasan APBN-Perubahan 2015 pada awal Januari mendatang," tutur Sudirman.
(rrd/hds)
