Musibah ini ternyata merembet sampai ke penilaian pelaku pasar atas maskapai berbiaya murah asal Malaysia ini. Di bursa Malaysia, saham AirAsia yang berkode AIRA turun sampai belasan persen.
Seperti dikutip dari Reuters, Senin (29/12/2014), saham AirAsia terus turun sejak pembukaan perdagangan. Saat perdagangan dimulai, saham AirAsia langsung anjlok 12,9% menjadi 2,56 ringgit.
Kini, pelemahan saham AirAsia masih berlangsung tetapi mulai melandai. Saat ini, saham AirAsia masih terkoreksi 11,6%.
Padahal, sepanjang tahun ini kinerja saham AirAsia cukup kinclong. Selama 2014, saham AirAsia sudah naik 21,4%.
Pesawat yang hilang kontak ini adalah milik Indonesia AirAsia, yang merupakan ekspansi dari perusahaan milik Tony Fernandes tersebut. AirAsia Bhd memiliki 49% saham Indonesia AirAsia, sementara sisanya dipegang sejumlah investor lokal.
AirAsia Group memiliki beroperasi di sejumlah negara seperti Thailand, Filipina, dan India. Tidak pernah ada catatan kecelakaan yang melibatkan maskapai ini sejak mulai beroperasi pada 2002.
(hds/hen)
