Jokowi Hapus Subsidi Premium, Jatah BBM Subsidi Turun 63%

Jakarta -Mulai awal tahun ini, pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk bensin jenis premium, dan solar diberikan subsidi tetap Rp 1.000/liter. Jatah atau kuota BBM subsidi pun turun drastis.

Dalam rapat dengan Komisi VII DPR, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, pemerintah mengusulkan kuota BBM subsidi menjadi 17,9 juta kiloliter (KL) untuk Rancangan APBN Perubahan (RAPBN-P) 2015. Turun dari usulan di APBN 2015 sebesar 46 juta KL.


"Untuk minyak tanah 0,85 juta KL, dan solar 17,05 juta KL," jelas Sudirman dalam rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/1/2015).


Sementara volume elpiji 3 kg yang diajukan dalam RAPBN-P 2015 adalah 5,76 juta ton, turun dari realisasi di 2014 sebesar 4,98 juta ton.


"Lifting minyak diajukan 849 ribu barel per hari," kata Sudirman. Lifting ini turun dari target APBN 2015 sebesar 900 ribu barel/hari. Untuk lifting gas diajukan 1,17 juta barel setara minyak/hari.


Dalam paparannya, Sudirman juga mengajukan kenaikan subsidi untuk biodiesel, dari Rp 1.500/liter di APBN 2015 menjadi Rp 5.000/liter di RAPBN-P 2015. Sementara subsidi bioethanol dinaikkan menjadi Rp 3.000/liter, dari APBN 2015 sebesar Rp 2.000/liter.


Subsidi listrik diajukan Rp 67,66 triliun, dari besaran di APBN 2015 Rp 68,79 triliun.


(dnl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com