Pertamina: Di Indonesia, Mobil Tidak Bisa Meninggal

Batam -Setiap tahun, kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang ditetapkan pemerintah selalu jebol. Salah satu sebabnya, pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor, dan tidak ada aturan pembatasan usia.

"Manusia bisa meninggal, mobil di Indonesia tidak bisa meninggal," kata Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya di Batam, Kamis (18/9/2014).


Berbeda dengan Indonesia, justru banyak di negara maju umur kendaraan dibatasi. Tidak usah jauh-jauh membandingkan dengan Jepang, Korea, Eropa, dan Amerika. Di Singapura umur kendaraan dibatasi hanya sampai 10 tahun.


"Di Singapura usia mobil dibatasi hanya 10 tahun," imbuhnya.


Tahun ini, Pertamina memprediksi akan ada tambahan mobil baru sebanyak 1,5 juta, dan motor sebanyak 8 juta unit.


Besarnya laju pertumbuhan kendaraan dan tidak adanya aturan pembatasan umur kendaraan bermotor, membuat upaya penghematan konsumsi BBM subsidi perlu dilakukan.


"Oleh karena itu dengan upaya Fuel Card harus dikembangkan, dan 1 tahun ke depan konsep ini akan bisa digunakan di Indonesia. Sehingga alokasi kuota subsidi 46 juta KL (kilo liter) tercukupi. Tahun depan dengan jumlah kendaraan yang bertambah alokasi BBM subsidi oleh DPR tetap dikunci 46 juta KL," papar Hanung.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!