Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro memastikan Pertamina tidak akan rugi, meski harga premium dijual di bawah usulan Pertamina. Ia berani menjamin pada laporan keuangan yang baru akan dikeluarkan di akhir tahun.
"Pertamina selalu kita jaga, coba saja lihat akhirnya untung kan. Emang pernah Pertamina rugi laporan keuangannya?" tanya Bambang di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/3/2015)
Tugas yang diberikan pemerintah kepada Pertamina, kata Bambang sudah mempertimbangkan banyak hal, misalnya soal harga bensin premium. Sementara itu, kurs rupiah sekarang dalam tren penguatan sehingga beban Pertamina bisa berkurang.
"Pernah nggak rugi karena menjalankan tugas pemerintah dalam laporan keuanganya? Nggak pernah kan, berarti kita take care," ujarnya.
Sebelumnya Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengakui dengan penetapan harga premium hanya Rp 7.300/liter, padahal seharusnya lebih dari Rp 8.000/liter, maka hal ini membebani PT Pertamina (Persero), selaku badan usaha yang menyalurkan BBM ke seluruh daerah. Hal ini karena harga bensin premium sudah tidak disubsidi lagi oleh pemerintah.
"Nanti kita harapkan dievaluasi lagi, karena sebenarnya kan dihitung berdasarkan tahunan. Jadi, kalau ada rugi dilihat di akhir tahun," kata Sofyan.
(mkl/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com