Sedang Panen, Kok Harga Beras Maret Naik? Ini Penyebabnya

Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadi inflasi 0,17% pada Maret 2015, dibandingkan bulan sebelumnya. Salah satu penyebab inflasi adalah kenaikan harga beras. Padahal, Maret sudah memasuki masa panen raya.

Suryamin, Kepala BPS, menyebutkan harga beras medium pada Maret 2015 rata-rata adalah Rp 9.298,25/kg, atau naik 0,5% dibandingkan Februari. Kemudian beras harga beras premium rata-rata di Rp 9.459,5/kg, naik 1,08%. Sementara harga beras kualitas rendah rata-rata adalah Rp 8.855,47/kg, juga naik 0,2%.


"Artinya masih ada kenaikan di semua level. Untuk medium itu penting, karena sangat menentukan inflasi. Sekitar 90% konsumsi masyarakat adalah beras medium," kata Suryamin kala konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (1/4/2015).


Menurut Suryamin, Maret adalah awal masa panen raya. Ini dibuktikan dengan produksi yang meningkat sehingga harga di tingkat petani turun. Namun di level pedagang, harga justru naik.


"Harga gabah di level petani itu turun tajam 8,59%. Tetapi di level pedagang malah masih terjadi kenaikan yang sangat signifikan," ungkap Suryamin.


Selepas dari penggilingan, demikian Suryamin, harga beras malah naik. Di tingkat grosir, harga beras naik 2,05%. Kemudian di tingkat eceran/konsumen, harga naik 2,24%.


Fenomena ini, lanjut Suryamin, harus jadi perhatian pemerintah. Jangan sampai momentum panen raya justru tidak dinikmati oleh konsumen.


"Pemerintah harus tahu bahwa masih ada kenaikan harga beras. Ini akan berdampak pada inflasi April," tegasnya.


(hds/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com