Gas Tabung Mahal, Pemerintah akan Bikin Jaringan Pipa ke Pemukiman

Jakarta -Harga elpiji 12 kg kembali naik. Barang non subsidi yang disalurkan PT Pertamina itu memang harus mengikuti harga keekonomian.

Melihat harga elpiji 12 kg yang terus naik, Pemerintah mencari solusi jangka panjang. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, akan mendorong pemasangan jaringan pipa gas alam hingga ke perumahan dan apartemen.


Harga gas pipa dinilai relatif stabil dan jauh lebih murah daripada gas tabung yang saat ini dijual ke masyarakat.


"Ke depan nanti semua apartemen bertingkat dan semua rumah baru diwajibkan punya gas. Kalau ada gas rumah tangga, sangat murah karena langsung dari gas alam dan gas dari pipa," kata Sofyan usai rakor Biodiesel di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Sabtu (4/4/2015).


Pemerintah telah menyiapkan alokasi dana jangka panjang untuk pembangunan jaringan pipa gas hinga ke hunian.


"Pemerintah menyediakan dana untuk jaringan gas rumah tangga," ujarnya.


Menurut Sofyan, Pertamina tidak diam-diam menaikkan elpiji 12 kg. Sofyan menyebut Pertamina memiliki kuasa menyesuaikan harga karena elpiji 12 kg bukan barang subsidi.


"Tidak diam-diam. Selama ini 12 kg kan enggak disubsidi," ujarnya.


Pemerintah tidak menampik adanya disparitas harga antara elpiji 3 kg yang maish disubsidi dan 12 kg yang non subsidi. Potensi disparitas tersebut memang memicu praktik 'pengoplosan'. Untuk aktivitas tersebut, pemerintah akan menjatuhkan sanksi tegas.


"Law inforcement-nya yang diperlukan. Dulu kan terjadi yang meledak itu tabung 3 kg karena pengoplosan. Sekarang ditangkap dan hilang. Yang penting law enforcement," ujarnya.


(feb/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com