Ada Tragedi AirAsia, Kunjungan Turis di Sebagian Besar Pintu Masuk RI Turun

Jakarta -Pada penghujung 2014, terjadi insiden kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Kejadian ini sepertinya masih membekas sampai awal tahun ini.

Badan Pusat Statisik (BPS) menyebutkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) selama Januari-Februari 2015 memang naik 2,67% dibandingkan periode yang sama pada 2015. Namun di sebagian besar pintu masuk, terjadi penurunan jumlah kedatangan wisman.


"Ada penurunan wisman di sebagian besar pintu masuk pada Januari-Februari 2015 akibat kecelakaan maskapai," kata Suryamin, Kepala BPS, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (1/4/2015).


Dari 19 pintu masuk utama, lanjut Suryamin, 14 di antaranya tercatat mengalami penurunan kunjungan wisman. Tertinggi dialami Bandara Adi Sucipto (Solo) yaitu mencapai 33,32%.


"Setelah ada kejadian kecelakaan maskapai, ada pembekuan 12 penerbangan sehingga berpengaruh. Misalnya di Bandara Djuanda (Surabaya), karena terjadinya waktu itu dari Djuanda," tutur Suryamin. Penurunan kunjungan wisman di bandara tersebut adalah 11,93%.


Penyebab lainnya, tambah Suryamin, adalah Australia yang pernah mengumumkan travel warning terhadap Indonesia pada awal Januari 2015. Kebijakan tersebut ditempuh karena Australia menilai potensi ancaman teroris yang cukup tinggi di Indonesia.


"Australia pernah menyatakan travel warning ke Indonesia. Ini berpengaruh juga," ujar Suryamin.


Namun, Suryamin menggarisbawahi bahwa secara total tetap ada peningkatan jumlah kunjungan wisman. "Akumulasi Januari-Februari 2015 ada kenaikan kunjungan wisman ke Indonesia," tuturnya.


(hds/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com