Gubernur BI Agus Martowardojo dalam siaran persnya, Minggu (25/12/2013) menjelaskan peningkatan inflasi yang cukup tajam pada tahun 2013 menjadi perhatian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jakarta. Inflasi Jakarta hingga November 2013 secara kumulatif tercatat sebesar 7,17% atau secara tahunan sebesar 7,76%.
Dari sisi domestik, kenaikan harga BBM bersubsidi pada bulan Juni 2013 memberikan dampak yang signifikan terhadap kenaikan biaya transportasi serta harga barang dan jasa secara umum.
"Keterbatasan pasokan beberapa bahan pangan, di antaranya produk hortikultura, daging sapi, dan kedelai juga memberikan tekanan harga," terang Agus.
Risiko inflasi di DKI Jakarta ke depan terutama bersumber dari faktor keterbatasan pasokan pangan, meningkatnya kesenjangan antara harga eceran dan grosir, dan kenaikan tarif energi.
Adapun program kerja 2014 yang disepakati dalam pertemuan Tim Kebijakan TPID Jakarta adalah sebagai berikut:
- Intensifikasi forum koordinasi dan kerja sama lintas TPID dalam rangka menjajaki kerjasama perdagangan antar daerah guna menjaga ketersediaan pasokan pangan di Jakarta.
- Peluncuran portal Informasi Pangan Jakarta (IPJ) yang bertujuan untuk meningkatkan akses serta transparansi informasi untuk memperkecil kesenjangan harga pangan di Jakarta.
- Evaluasi kebijakan daerah terkait pengendalian inflasi, khususnya yang bersifat struktural untuk meningkatkan efektivitas dari kebijakan yang telah diimplementasikan maupun yang baru pada tahap perencanaan.
(dru/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!