Beli BBM Subsidi Dilarang Pakai Uang Tunai, Bagaimana Nasib RFID?

Jakarta -Mulai tahun depan pemerintah akan melaksanakan aturan wajib beli BBM subsidi dengan cara non tunai, melalui e-money atau ATM, dan akan dilakukan pertama di Bali dan Batam. Lalu bagaimana nasib aturan Radio Frequency Identification (RFID), bila aturan wajib beli BBM subsidi secara non tunai diberlakukan di Jakarta?

Pihak Pertamina takin, sistem wajib beli BBM subsidi dengan non tunai tak akan bertentangan dengan sistem RFID.


"Sistem non tunai saya kira akan sejalan dengan sistem RFID yang sedang kita lakukan. Bedanya cuma tata cara pembelian saja tapi tujuannya sama," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir ditemui di Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara, Senin (23/12/2013).


Ali mengatakan, pada hakekatnya, sistem RFID dan wajib beli BBM subsidi secara non tunai bertujuan untuk mendata dengan rinci penyaluran BBM, khususnya BBM subsidi.


"Tujuannya sama mencatat BBM subsidi dengan rinci, tapi cuma cara pembelian BBM subsidinya berbeda, kalau wajib non tunai kan bayarnya tidak pakai uang tunai, kalau RFID, tidak terpasang RFID dikendaraan maka tidak bisa isi BBM subsidi," tutupnya.


Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Someng mengatakan, rencana penerapan sistem pembelian BBM subsidi dengan sistem wajib non tunai dengan e-money/kartu ATM akan diterapkan tahun depan. Untuk awal, Bali dan Batam jadi tempat pelaksanaan awal kebijakan ini.


"Non tunai berlakunya tahun depan, saat ini masih dalam tahap sosialisasi. Rencananya daerah yang pertama diberlakukan adalah Bali dan Batam, karena relatif mudah, karena tidak perbatasan dengan daerah lainnya relatif jauh selain itu infrastruktur perbankannya di sana cukup bagus," kata Andy.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!