FAO Sebut Orang Indonesia Boros Pangan Sehingga Impornya Besar

Jakarta -Organisasi pangan dan Pertanian internasional yaitu Food and Agricultural Organization (FAO) menyebutkan, Indonesia adalah satu negara dengan impor pangan terbesar. Penyebabnya adalah masyarakat Indonesia yang cukup boros.

Direktur Pengelolaan Perikanan FAO Indroyono Susilo mengatakan, kebiasaan orang Indonesia adalah selalu menyisakan makanan. Menurutnya ini adalah bentuk boros pangan.


"Kita ini masih dinilai boros pangan. Boros listrik juga," ungkap Indroyono di Jakarta, Senin (23/12/2013)


Menurutnya, orang Indonesia harus sadara bahwa bahan makanan yang dimakannya bisa jadi diimpor, karena tidak terpenuhinya produksi pangan dalam negeri. Ia mencontohkan pemborosan makanan yang sering terjadi saat hari perayaan, di mana kebiasaan masyarakat untuk membuat makanan cukup banyak.


"Coba kalau hari besar, seperti lebaran atau natal itu bikin makanan banyak apa habis. Syukur kalau habis. Nah yang tidak kan banyak. Padahal itu cabai bawang dan diimpor," jelasnya.


Indroyo menyatakan, ini menjadi permasalahan mendasar yang harus ditangani oleh pemerintah. Bisa dimulai dari sistem dan distribusi pangan.


"Masalah Indonesia itu limbahnya itu masih besar. Itu harus dibereskan," ujar Indroyono.


Selain itu, banyak masyarakat yang juga masih mengalami kelaparan. Menurutnya ini bisa dikorelasikan dengan distribusi pangan. Indroyono menyarankan agar ada pembenahan, agar impor dapat diatasi.


"Kalau distribusi pangan itu bagus, itu nggak ada di pelosok-pelosok yang tidak makan lagi," terangnya.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!