Direktur Utama KAI Ignasius Jonan mengatakan, lewat sistem ini, penumpang yang telah membeli tiket secara online atau melalui minimarket, bisa langsung mencetak tiketnya sendiri tanpa perlu antre di loket.
"Di sejumlah stasiun besar, sistem ini sudah diberlakukan. Jadi penumpang sekarang tak perlu antre lagi di loket, semua bisa dilakukan sendiri," jelas Jonan saat ditemui detikFinance di Stasiun Senen, Kamis pekan lalu (26/12/2013).
Pantau detikFinance saat itu, ada 4 komputer yang disediakan dengan layar sentuh dalam sistem ini. Jadi penumpang yang membeli tiket secara online atau melalui minimarket tinggal memasukkan kode booking dan nomor identitas atau KTP, kemudian stasiun keberangkatannya. Setelah itu, tiket dengan sendirinya tercetak lewat printer atau mesin pencetak yang ada. Sistem ini baru berjalan selama kurang lebih seminggu.
Sistem ini memang tergolong baru bagi masyarakat pengguna kereta. Apalagi di Stasiun Senen, 90% keretanya adalah kelas ekonomi. Jadi KAI menyediakan pegawai pemandu terlebih dahulu kepada para penumpang. "Ini memang perlu pembelajaran terlebih dahulu," jelas Jonan.
Dia mengatakan, hingga saat ini dari seluruh penumpang KAI, hanya 30% yang melakukan pembelian tiket langsung dari loket. Sisanya sudah membeli secara online atau lewat minimarket. Sistem tiket kereta saat ini disamakan dengan pesawat. Harus sesuai KTP, dan saat pemesanan, penumpang bisa memesan tempat duduknya.
"Sistem ini di Jakarta sudah ada di Stasiun Senen, Gambir, dan Kota," kata Jonan.Next
(dnl/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
