Cerita Pengusaha Katering Harus Keliling 15 Km Cari Elpiji 12 Kg

Semarang -Seorang pengusaha katering di wilayah Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, bernama Murti harus menempuh jarak sekitar 15 Km untuk mendapatkan gas elpiji 12 Kg. Murti baru bisa membeli gas berwadah tabung biru itu di agen di Jalan Barito, Semarang Timur karena produk ini mulai langka.

Murti mengatakan, di daerahnya sulit sekali mencari produk elpiji 12 kg, apalagi 3 kg. Padahal dalam seminggu ia bisa menghabiskan tiga tabung elpiji 12 kg untuk bisnis kateringnya.


"12 kg sudah tidak ada di daerah saya, apalagi 3 kg," kata Murti di agen gas elpiji di Jalan Barito, Semarang, Jumat (3/1/2014)


Tidak hanya harga yang melambung tinggi dan jauhnya jarak membeli yang dikeluhkan Murti, ia juga harus mulai hitung-hitungan untuk menaikkan harga produk kateringnya.


"Ya mau bagaimana lagi, kami menyesuaikan, ini buat perjalanan beli gas saja sudah keluar uang," ujarnya.


Hal senada diungkapkan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Tengah, Dede Indra Permana Sudiro. Ia mengatakan kenaikan harga elpiji 12 kg dari sekitar Rp 85 ribu menjadi Rp 130 ribu sangat memberatkan pengusaha yang memanfaatkan elpiji 12 kg.


"Bagi rekan-rekan pengusaha yang usahanya memanfaatkan gas elpiji untuk produksi usahanya, kenaikan itu cukup memberatkan. Dan kami yakini, untuk mensiasati agar usaha tidak merugi akibat kenaikan tersebut, rekan-rekan pengusaha akan menghitung ulang biaya produksi dan harga jual barang di pasaran," ujar Dede.Next


(alg/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!