6 Bandara AP I Masih Merugi Karena Sepi

Jakarta -Operator bandara pelat merah, PT Angkasa Pura I (Persero) saat ini mengelola 13 bandara komersial di Indonesia. Dari 13 bandara yang dikelola perseroan, tercatat 6 bandara memiliki kinerja keuangan negatif.

Direktur Utama AP I Tommy Soetomo menjelaskan kondisi ini dipengaruhi sepinya lalu lintas (traffic) penumpang dan pesawat.


"Dari 13 bandara, 6 bandara posisi rugi karena traffic. Itu terkait supply dan demand," kata Tommy saat peresmian media centre di Kantor Pusat AP I Kemayoran Jakarta, Jumat (3/1/2013).


Bandara yang masih merugi pada tahun 2013 antara lain: Frans Kaisiepo (Biak), Sam Ratulangi (Manado), Adi Soemarmo (Surakarta), Lombok (Praya), Pattimura (Ambon), dan El Tari (Kupang).


Pada tahun 2013 ini, BUMN ini mencatat perolehan pendapatan sebesar Rp 3,2 triliun (non audit) dan laba bersih senilai Rp 673 miliar. Tommy memproyeksi pendapatan perseroan bisa meroket hingga lebih dari 100% pada tahun 2014, seiring penambahan pendapatan non aero atau non tarif dari pengelolaan kawasan komersial di Bandara Ngurah Rai, Terminal 2 Juanda dan Bandara Sepinggan.


Selain itu ada tambahan pendapatan dari 4 anak usaha yang mulai berkontribusi positif terhadap holding pada tahun 2014.


"Non audit Rp 3,2 triliun pendapatan. Dengan laba usaha Rp 673 miliar. Insyallah itu tahun 2014 lebih besar. Tahun 2014 kita bersyukur dapat kontrak Sepinggan, Bali, Surabaya selama 5 tahun," sebutnya.


(feb/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!