Distributor Gas di Makassar Kesulitan Jual Elpiji 12 Kg, Terlalu Mahal

Makassar -Pasca kenaikan gas elpiji 12 kilogram (kg) dari Rp 78 ribu menjadi Rp 120 ribu oleh PT Pertamina (Persero), beberapa distributor elpiji di Makassar mengaku kesulitan memasarkan gas di dalam tabung biru tersebut.

Salah satunya, Meda Rauf dari PT Arah Sejahtera, yang ditemui detikFinance di kantornya, Jalan Bandang, Makassar, mengaku kenaikan harga gas elpiji 12 kg sungguh fantastis dan membuat kaget konsumen yang hendak membeli gas elpiji di tokonya.


"Kenaikannya seperti roket, sebelumnya hanya naik Rp 3 ribu atau Rp 4 ribu saja, sekarang naik sekitar Rp 45 ribu," ujar Meda.


Selain Meda, Hj. Rosmina, pemilik distributor gas elpiji PT Swadaya Ina Pratama mengaku, selain sulit memasarkan elpiji 12 kg, kenaikan elpiji 12 kg juga berdampak bertambahnya setoran deposit modal ke Pertamina.


"Sementara ini belum ada lonjakan permintaan gas 3 kg, tapi sepertinya akan membludak karena harga elpiji 12 kg sangat fantastis naiknya," ujar Rosmina.


Sementara menurut, humas Pertamina Divre VII Makassar Umar Ibnu Hasan saat dihubungi detiFinance menyebutkan, kenaikan harga elpiji non subsidi kemasan 12 kg dikhawatirkan akan memicu migrasi konsumen ke LPG 3 kg, oleh sebab itu Pertamina sudah mengambil langkah-langkah dengan mengembangkan sistem monitoring penyaluran LPG 3kg (SIMOL3K), yang diimplementasikan secara bertahap di seluruh Indonesia mulai bulan Desember 2013.


"Dengan adanya sistem ini, Pertamina akan dapat memonitor penyaluran LPG 3 kg hingga level pangkalan berdasarkan alokasi daerahnya, selain itu, dukungan pemerintah tetap diharapkan melalui penerapan sistem distribusi tertutup LPG 3kg serta penerbitan ketentuan yang membatasi jenis konsumen yang berhak untuk menggunakan LPG 3 kg,” pungkas Umar.


(mna/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!