Wiwi (33), pemilik kedai Ayam Bakar Hani ini mengaku akan menaikkan harga ayam bakarnya dari semula Rp 36 ribu per ekor menjadi Rp 37 ribu per ekor. Untuk yang setengah ekor juga akan naik dari Rp 18 ribu per ekor menjadi Rp 19 ribu per ekor.
"Akan dinaikkan sekarangkan Rp 36 ribu yang 1 ekor, nanti naik jadi Rp 37 ribu, terus yang 1/2 ekor sekarang kan Rp 18 ribu, nanti naik jadi Rp 19 ribu," ujar Wiwi saat disambangi detikFinance di daerah Mardani Raya, Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2014).
Ia mengaku, dalam sehari mampu menghabiskan 100 ekor ayam dengan omzet mencapai Rp 3,6 juta per hari. "Sehari 100 ekor ayam. Kira-kira perharinya omzet Rp 3,6 juta, kotornya, kalau gas naik bisa menggerus omzet," cetusnya.
Ibu 3 anak itu mengaku keberatan atas keputusan PT Pertamina menaikkan harga gas elpiji 12 kg. Pasalnya, dengan kenaikan tersebut otomatis akan berpengaruh terhadap harga jual makanan miliknya sehingga harga ayam bakar semakin mahal.
"Kemahalanlah, keberatan. Kemarin terakhir harga gas di Alfa Rp 85 ribu, kalu di agen-agen eceran Rp 90 ribu, eh sekarang sudah mahal banget, naiknya sampai Rp 50 ribu," katanya.
Wiwi menyebutkan, kenaikan harga gas akan berdampak pada kenaikan harga-harga bahan baku lainnya pelengkap bumbu ayam bakar.
"Kalau gas naik otomatis bahan baku naik, cabai, bawang, ayam naik. Kita kan masak sambel sama ngerebus ayam pakai gas yang 12 kg, sehari 1 tabung itu habis," ucapnya.
Terkait hal itu, Wiwi berharap pemerintah segera mengevaluasi untuk kembali menurunkan harga gas elpiji 12 kg. "Harapan ya diturunin jangan segitu, kalau naik ya Rp 100 ribu saja, jangan tinggi-tinggi mahal banget," tandasnya.
(drk/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
