Allianz: Risiko di Dunia Penerbangan Makin Kecil

Jakarta -Seiring perkembangan zaman, dunia penerbangan pun semakin aman. Kini, angka kematian dalam penerbangan komersial terus turun hingga kurang dari 2 jiwa untuk setiap 100 juta penumpang.

Demikian dikutip dari siaran tertulis dari Allianz yang diterima Selasa (6/1/2015). Berdasarkan laporan Allianz Global Corporate & Specialty SE (AGCS), pada 2014 angka kematian dalam dunia penerbangan komersial adalah 2 jiwa dari 100 juta penumpang. Turun dibandingkan periode 1962-1971 yang mencapai 133 jiwa.


Bahkan, masih menurut laporan AGCS, seseorang lebih berisiko mengalami kematian dari tersambar petir (1 banding 10,5 juta jiwa).


"Keselamatan penerbangan sudah berkembang pesat. Baik dalam hal teknologi, navigasi, mesin, dan sebagainya," kata Joe Strickland, Global Head of Aviation America di AGCS.


"Pelatihan kepada pilot dan awak kabin juga semakin berkembang. Ini membantu meningkatkan keselamatan di udara," lanjut Strickland.


Meski langit semakin aman, tetapi klaim asuransi terkait penerbangan justru meningkat. Penyebabnya adalah penggunaan berbagai material baru di pesawat, dan bertambahnya komponen yang harus diasuransikan.


"Saat ini, kerusakan rangka pesawat memang sudah menurun drastis. Tapi ada risiko lain seperti dampak dari pesawat terlalu lama tidak terbang, penanganan saat di darat (ground handling), dan sebagainya," kata Henning Haagen, Global Head of Aviation EMEA and Asia Pacific di AGCS.


Pada 2020, Haagen memperkirakan risiko di dunia penerbangan yang harus ditanggung oleh industri asuransi bisa mencapai US$ 1 triliun atau Rp 12.000 triliun. Bahkan mungkin angka itu bisa tercapai lebih awal.


(hds/dnl)