Perusahaan Asuransi Ini Sebut 70% Kecelakaan Pesawat Akibat Human Error

Jakarta -Dalam hal keamanan penerbangan, kawasan Amerika Utara dan Eropa dinilai masih jadi yang terbaik. Sementara Asia menjadi salah satu yang terburuk, selain Afrika.

Demikian dikutip dari siaran tertulis dari Allianz yang diterima Selasa (6/1/2015).


Berdasarkan laporan Allianz Global Corporate & Specialty SE (AGCS), pada 2012, sekitar 43% kecelakaan penerbangan terjadi di Asia. Hanya lebih baik dibandingkan di Afrika yang mencapai 45%.


"Di Afrika, masih banyak penggunaan pesawat-pesawat lama. Melakukan pembaruan menjadi salah satu hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan," tulis keterangan tersebut.


Sementara dalam hal penyebab kecelakaan, Allianz menyebutkan, 70% adalah kesalahan manusia (human error). Salah satunya adalah kelelahan pilot.


Penerbangan otomatis atau auto pilot memang bisa mengatasi masalah ini. Namun terlalu tergantung pada sistem otomatis juga bukannya tanpa risiko. Kegagalan sistem bisa berakibat sangat fatal.


"Fokus ke depan semestinya adalah pelatihan kepada pilot bagaimana agar tidak terlalu tergantung kepada otomatisasi penerbangan. Jiwa kedirgantaraan tetap menjadi hal yang penting, terutama ketika sistem otomatis tidak ada," tegas Sebastien Saillard, Head of Aviation Claims AGCS.


Selain human error, risiko lainnya yang dapat menyebabkan kecelakaan adalah serangan sibernetika.


"Pesawat-pesawat generasi terbaru sangat rentan terhadap serangan cyber karena terhubung secara online. Peretasan data menjadi risiko baru dalam dunia penerbangan," kata Ludovic Arnoux, Global Head of Aviation Risk Consulting AGCS.


(hds/dnl)