Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan, masih optimistis rupiah bakal menguat kembali. Untuk rata-rata sepanjang 2015, pemerintah masih mengasumsikan dolar AS di posisi Rp 12.200.
"Sementara kita masih pakai itu dulu, nanti mungkin di pembahasan kita lihat. Masih Rp 12.200," ungkap Bambang di kantornya, Jakarta, Rabu (7/1/2014).
Bambang menilai, rupiah di Rp 12.200/US$ untuk tahun ini merupakan level yang terbaik. "Tahun ini lebih dekat ke Rp 12.200 daripada ke Rp 12.000 lah. Mungkin gambarannya seperti itu," tukasnya.
Dolar AS di Rp 12.200 merupakan salah satu asumsi makro yang dikedepankan pemerintah dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2015. Dokumen APBN-P 2015 rencananya akan diserahkan pemerintah ke DPR pada bulan ini.
Berikut asumsi makro dalam APBN-P 2015:
- Pertumbuhan ekonomi 5,8%.
- Inflasi 5%.
- Nilai tukar Rp 12.200/US$.
- Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 6,2%
- Harga minyak Indonesia (ICP) US$ 70/barel.
- Lifting minyak 849.000 barel/hari.
- Lifting gas 1,12 juta barel setara minyak/hari.
(mkl/hds)