Tak Punya Sumur Gas, Industri di Singapura Bisa Dapat Harga Gas Lebih Murah

Jakarta -Pemerintah Singapura dianggap bisa menyediakan pasokan gas bumi bagi industri dalam negerinya dengan harga yang sangat murah bila dibandingkan dengan Indonesia. Padahal negara mungil tersebut tak satupun punya sumur minyak dan gas.

Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) Achmad Safiun mengungkapkan, industri di Singapura rata-rata membeli gas bumi dengan harga sekitar Sing $ 4,08 per mmbtu atau sekitar US$ 3,06-US$ 3,87 per mmbtu.


"Bandingkan dengan industri di Indonesia seperti di Jawa Barat dari PGN US$ 7,90 per mmbtu ditambah biaya administrasi Rp 770/m3, paling murah di Jawa Timur yang saat ini kelebihan gas US$ 6,43 per mmbtu ditambah biaya administrasi Rp 770/m3," ungkap Achmad saat diskusi Outlook Sektor Gas 2015, di Century Park Hotel, Senayan, Jakarta, Rabu (7/1/2015).


Ia mengatakan, bahkan harga gas bumi di dalam negeri ke industri US$ 7,90 per mmbtu tersebut merupakan gas yang didistribusikan melalui pipa gas yang dekat dengan sumur gas. Saat ini pasokan gas lebih banyak berasal dari FSRU atau LNG (Gas alam cair), atau masih sedikit yang langsung dari sumur gas.


"Jadi dari sumur gas, gasnya dicairkan menjadi LNG kemudian diangkut menggunakan kapal lalu disalurkan ke kapal FSRU untuk diregasifikasi cari gas cair dijadikan gas kembali, kemudian disalurkan melalui gas bumi, rentetan panjang ini membuat harga gas ke industri mencapai US$ 17-18 per mmbtu," katanya.


Sementara itu, Singapura mengimpor gas melalui jaringan pipa gas langsung milik PT Trans Gas Indonesia (TGI) kepada Sembawang Corporation dan Gas Singapore Pvt Ltd (GSPL), yang berasal dari Blok Koridor, Sumatera Selatan.


Menurutnya industri dalam negeri sangat khawatir, terkait akan berlangsungnya Masyarakat Ekonomi ASEAN, sulit untuk industri dalam negeri bisa bersaing dengan produk dari negara lain.


"Bayangkan di Singapura industrinya hanya beli gas US$ 3,06-US$ 3,87 per mmbtu, padahal negara itu tidak punya satu pun sumur gas, tidak juga produksi gas, mereka impor, impornya juga dari Indonesia. Sementara di Indonesia sendiri harga gas yang dibeli industri dalam negeri US$ 6,43-US$ 18 per mmbtu," tambahnya.


(rrd/hen)