Bukan Barang Baru, Paket Ekonomi Jokowi Sudah Diwacanakan Sejak 7 Tahun Lalu

Jakarta -Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengakui, 2 dari 6 poin dalam paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini adalah wacana lama. Bahkan sudah ada sejak Sofyan menjabat sebagai Menteri BUMN pada 2007-2009.

Dua kebijakan itu adalah pembentukan perusahaan reasuransi domestik dan kewajiban penggunaan Letter of Credit (L/C) untuk ekspor produk-produk sumber daya alam.‎


"Soal reasuransi, inisiatifnya sudah mulai sejak saya menteri BUMN, tapi tertunda lama sejak 6-7 tahun lalu. Kemudian L/C, sudah saya sejak menteri BUMN," ungkap Sofyan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/3/2015).


Sofyan menyayangkan karena dalam kurun waktu tersebut tidak ada realisasi dari yang sudah diwacanakan. Padahal 2 kebijakan ini sangat bagus untuk memperkuat struktur ekonomi Indonesia.


"Jadi banyak sekali kebijakan yang tertunda. Padahal itu dibutuhkan untuk menciptakan ekonomi yang kompetitif," tuturnya.


Berikut adalah 6 kebijakan untuk memperkuat rupiah dan menekan defisit transaksi berjalan:



  1. Insentif pajak. Terdiri dari pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) atau tax allowance bagi perusahaan yang menahan dividennya dan melakukan reinvestasi serta insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk industri galangan kapal.

  2. Kebijakan bea masuk untuk mengurangi impor dan melindungi industri dalam negeri. Terdiri dari Bea Masuk Anti Dumping Sementara (BMADS) dan Bea Masuk Tindak Pengamanan Sementara (BMTPS).

  3. Pembebasan visa bagi wisatawan asing dari 30 negara. Dengan begitu, Indonesia sudah membebaskan visa bagi turis dari 45 negara.

  4. Kewajiban pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) sebanyak 15% untuk Solar.

  5. Kewajiban menggunakan L/C untuk ekspor produk-produk sumber daya alam seperti batu bara, migas, atau minyak sawit mentah (CPO). Namun, pemerintah memberi pengecualian bagi kontrak-kontrak jangka panjang.

  6. Pembentukan perusahaan reasuransi domestik.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com