Laba Sampoerna Menipis 7% Jadi Rp 10 Triliun

Jakarta -PT Hanjaya Mandala (HM) Sampoerna Tbk meraup laba Rp 10,1 triliun di 2014. Labanya menipis 7% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 10,8 triliun. Beban penjualan yang naik tinggi jadi penggerus laba.

Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan produsen rokok itu tahun buku 2014, Jumat (20/3/2015), penjualan bersih perusahaan di 2014 mencapai Rp 80,69 triliun, masih lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 77,02 triliun.


Beban pokok penjualan ikut naik dari Rp 54,95 triliun di 2013, menjadi Rp 60,19 triliun tahun lalu. Laba kotor anak usaha Philips Morris itu masih naik jadi Rp 20,5 triliun dari sebelumnya Rp 20 triliun.


Kinerja emiten berkode HMSP itu mulai tergerus di pos laba sebelum pajak yang turun dari 2013 sebesar Rp 14,5 triliun menjadi Rp 13,7 triliun tahun lalu. Beban penjualan yang naik tinggi jadi penyebabnya.


Beban penjualan naik hingga Rp 1,2 triliun, yaitu dari Rp 4 triliun menjadi Rp 5,2 triliun di 2014. Setelah dipotong pajak, laba tahun berjalan Sampoerna pun menjadi hanya Rp 10,1 triliun di 2014, dari tahun sebelumnya Rp 10,8 triliun.


Akibat turunnya laba bersih, laba per saham dasar perseroan juga turun menjadi Rp 2.323 per lembar di 2014, dari tahun sebelumnya Rp 2.458 per lembar.


Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 15.15 waktu JATS harga saham HMSP stagnan di Rp 67.000 per lembar. Sahamnya sudah diperdagangkan 50 kali dengan volume 453 lot senilai Rp 3 miliar.


(ang/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com