Kagetnya Faisal Basri Dengar Gaji Bos Petral Rp 533 Juta, Pertamina Hanya Rp 200 Juta

Jakarta -Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi, Faisal Basri bersama Menteri (ESDM) Sudirman Said, dan Direktur SDM dan Umum Dwi Wahyu Daryanto mengunjungi kantor PT Pertamina Energy Trading (Petral) di Singapura. Mereka menemukan banyak hal yang membuatnya geleng-geleng kepala.

"Kita dapat data, uang kompensasi yang didapat Dirut Petral sebelum diganti kemarin, mencapai US$ 1 juta lebih, jumlahnya itu US$ 1,215 juta, panjang angka di belakang koma, kaget kita," ujar Faisal Basri kepada detikFinance, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (20/3/2015).


Seperti diketahui, Direksi Pertamina pada Januari 2015 lalu memutuskan untuk mengganti Dirut Pertal Bambang Irianto ke Toto Nugroho. Pergantian ini sebagai wujud perombakan dan perubahan fungsi Petral menjadi perusahaan trading murni, sesuai rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas.


Bahkan kata Faisal, dalam kunjungan ke Petral tersebut, Direktur SDM dan Umum Pertamina Dwi Wahyu sampai dibuat kaget ketika tahu gaji yang harus dibayarkan kepada Direktur Utama Petral. Angkanya jauh lebih tinggi dibandingkan gaji Direktur Utama Pertamina, padahal Petral hanya anak perusahaan Pertamina.


"Pak Dwi itu kan petinggi SDM di Pertamina, sebelum ke Petral dia nggak tahu berapa gaji Dirut Petral. Pas tahu kaget dia, US$ 44.000/bulan take home pay, kalau pokoknya US$ 41.000/bulan. Itu dua kalinya gaji Dirut Pertamina. Saya tanya ke Pak Dwi, berapa gaji Dirut Pertamina? Dia bilang sekitar Rp 200 juta/bulan. Geleng-geleng kita," tutup Faisal.


(rrd/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com