Kereta LRT Cibubur-Cawang-Semanggi-Grogol Bakal Beroperasi 2018

Jakarta -PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memilih untuk mengembangkan moda transportasi massal jenis Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan yang target operasinya pada 2018. BUMN ini meninggalkan rencana pembangunan monorel yang berbasis roda karet menjadi LRT yang berbasis roda besi.

Tujuan pengembangan moda transportasi massal ini adalah ingin mendukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di dalam penyediaan moda transportasi massal yang bisa mengurai kemacetan di Jakarta dan kota satelit lainnya.


"Kita akan berpartisipasi untuk selesaikan kemacetan di ibu kota. Dulu, kita idekan monorel. Setelah ditimbang, LRT termasuk moda integrasi. Dimana salah satunya Pemprov DKI rencanakana pakai LRT. LRT itu duo rail. Kita coba, kita sedang kaji pakai LRT," kata Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan saat RUPS di Kantor Pusat Adhi Karya, Jakarta Selatan, Jumat (20/3/2015).


Adhi Karya memilih rute dari pusat keberangkatan dari titik semburan kemacetan ke Jakarta yaitu Bekasi Timur, Jawa Barat dan Cibubur, Jakarta Timur.


Tahap awal, perseroan akan mengembangkan LRT rute Cibubur-Cawang-Semanggi-Grogol, sedangkan Fase II rute Bekasi Timur-Cawang. Fase I akan mulai groundbreaking pada triwulan IV 2014.


"Tahap I kita mulai Cibubur-Cawang-Semanggi-Grogol dengan nilai investasi Rp 9 triliun sampai Rp 10 triliun," ujarnya.


Kereta ini diharapkan mampu beroperasi pada 2018. Kereta LRT fase I diproyeksi mampu membawa orang sebesar 360.000 penumpang per hari. Jalur LRT BUMN akan menyelusuri tepi tol dalam kota milik PT Jasa Marga Tbk (JSMR).


"Pasang jalur di tepi tol. Tol dalam kota. Kita ajukan persetujuan PU. Kita juga minta persetujuan, Jasa Marga. Jasa Marga bilang tidak nggak masalah untuk di pinggir tol. Kami nggak perlu pembebasan karena itu milik sesama BUMN. Itu kan tanah milik negara," sebutnya.


(feb/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com