Adhi Karya menghentikan program moda monorel atau kereta dengan roda ban yang pernah dipamerkan di depan masyarakat DKI Jakarta di Monumen Monas, Jakarta tahun lalu.
"Dulu kita ide monorel. Setelah timbang yang ada. Yang ada termasuk moda integrasi. Dimana salah satunya dari Pemprov DKI rencanakan pakai LRT. Maka kita coba kaji pakai LRT," kata Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan saat acara pemaparan RUPS di Kantor Pusat Adhi Karya, Jakarta Selatan, Jumat (20/3/2015).
Selain mengikuti konsep pengembangan moda transportasi massal Pemprov DKI Jakarta, penghentian moda monorel karena pertimbangan keberadaan moda monorel di dunia. Kereta LRT dinilai lebih banyak diproduksi dan dikembangkan di dunia daripada monorel.
"Pertimbangannya selain bisa integrasi, monorel populasi masih sedikit. Kalau LRT sudah banyak. Selain itu kita pilih roda besi karena lebih murah pemeliharaan dari roda karet. Monorel itu pakai roda karet," jelasnya.
Adhi Karya berencana mengembangkan LRT fase I untuk rute Cibubur-Cawang-Semanggi-Grogol. Fase II ialah Bekasi Timur-Cibubur. Saat ini, perseroan bersama konsultan SMRT Singapore tengah melakukan tahap proses rekayasa.
"Engineering process sendiri selama 6 bulan. Ini sedang berlangsung. Kemudian Financial process setelah right issue baru diteruskan sampai financial close. Harapan kami, kuartal IV bisa dieksekusi (Groundbreaking)," sebutnya.
(feb/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
