Harga Beras Belum Normal, Pedagang di Cipinang Minta OP Bulog Tak Disetop

Jakarta -Harga seluruh jenis beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur telah mengalami penurunan namun belum ke titik harga normal. Para pedagang meminta Operasi Pasar (OP) beras tak langsung dihentikan oleh Perum Bulog, sampai dipastikan harga normal

Ketua Umum Koperasi Pedagang Pasar Induk Cipinang Jakarta (Koppic Jaya) Zulkifly Rasyid mengatakan hari ini adalah hari terakhir penebusan penyaluran beras melalui operasi pasar (OP) yang dilakukan Perum Bulog. Ia berharap OP bisa diterapkan dengan sistem buka-tutup.


"Intinya kalau sudah panen normal, OP otomatis akan berhenti. Sinyalnya penebusan terakhir hari ini. Penebusan hari ini kurang lebih 6.000 ton (seminggu)," kata Zulkifly kepada detikFinance, Senin (16/03/2015).


Ia mengungkapkan sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengguyur beras OP melalui Perum Bulog di Pasar Induk Cipinang, harga beras secara umum ikut turun.


Setiap hari rata-rata Bulog mengguyur beras OP ke Pasar Induk Cipinang sebesar 1.000-2.000 ton. Beras-beras tersebut dibagikan secara merata ke beberapa pedagang beras yang mengajukan klausul penebusan ke Perum Bulog.


"Rata-rata OP 1.000 ton per hari. Cara ini memang sangat efektif menurunkan harga dibandingkan Bulog membagikan ke end user. Kalau pasar yang dibom ini efektif karena barometer beras seluruh Indonesia ada di sini," paparnya.


Dari 1.000 ton beras OP Bulog yang dibagikan ke Pasar Induk Cipinang diserap 200 pedagang dari 400 pedagang yang ada. Setiap pedagang mendapatkan suplai beras OP tidak merata ada yang 5 ton, 10 ton hingga 50 ton tergantung klausul penebusan.


"Harga tebus dari Bulog Rp 6.800/kg, ditambah biaya transportasi jadi Rp 7.000/kg sedangkan kita tidak boleh jual lebih dari Rp 7.400/kg. Ada yang jual Rp 7.300, Rp 7.250 dan Rp 7.100/kg," tuturnya.


Meski OP Beras Bulog dihentikan, ia meminta Perum Bulog tetap siap sedia melakukan OP. Pasalnya ada kekhawatiran para pedagang, suplai beras terganggu akibat musim penghujan, sehingga banyak padi di beberapa daerah gagal panen akibat terendam banjir.


"Lebih baik buka-tutup karena kalau salah perhitungan harga beras akan kembali naik. Tetapi rekomendasi OP jangan ditutup total karena harga beras sekarang belum mencapai ke titik normal," jelasnya.


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com