First Asia: IHSG Berpeluang Menguat

Jakarta - IHSG kemarin berhasil mengalami technical rebound setelah terkoreksi sejak awal Juli lalu ditutup di 4478,644 menguat 74,844 poin (1,7%). Penguatan kemarin didorong harga sejumlah saham emiten sektoral yang relatif murah dan antisipasi pelaku pasar atas pertumbuhan laba emiten 2Q13. Saham-saham yang bergerak di bidang infrastruktur, barang konsumsi, properti, jasa konstruksi, industri semen dan perbankan kembali dilanda aksi beli balik pelaku pasar. Namun asing masih mencatatkan nilai penjualan bersih Rp.592,9 miliar.

Sementara Wall Street dan bursa saham zona Euro umumnya ditutup flat setelah beberap sesi perdagangan terakhir menguat. Pelaku pasar tengah menanti pernyataan dari The Fed (The Fed’s Minutes) untuk memperoleh kepastian mengenai langkah pengurangan stimulus. Indeks DJIA di Wall Street ditutup melemah 0,06% atau 8 poin di 15291,66. Sedangkan indeks S&P menguat tidak sampai satu poin di 1652,62. Rilis pertemuan The Fed (The Fed’s Minutes) Juni lalu yang diumumkan kemarin, setelah perdagangan saham di Wall Street tutup, mengindikasikan bank sentral AS tersebut belum akan mengambil kebijakan pengurangan stimulus September ini hingga dicapai pemulihan yang cukup kuat di sektor tenaga kerja di AS. Angka pengangguran di AS Juni lalu masih berada di 7,6%. Sebelumnya The Fed menyatakan program stimulus akan dikurangi apabila tingkat pengangguran di AS turun hingga 6,5%.


Pada perdagangan hari ini peluang penguatan lanjutan diperkirakan masih terjadi menyusul redahnya kekhawatiran mengenai pengurangan stimulus pasca pernyataan The Fed dan antisipasi pasar atas rilis laba emiten sektoral 2Q13. IHSG diperkirakan akan menguji resisten di 4510. Sedangkan level support di 4430.


IHSG : S1 4430 S2 4370 R1 4510 R2 4550


Saham Pilihan


ASII 6500-6800 TB, SL 6400


ASRI 670-730 TB, SL 640


BSDE 1390-1530 TB, SL 1380


ENRG 105-115 TB, SL 103


PTPP 1160-1300 TB, SL 1140


WSKT 700-760 TB, SL 680


(dru/dru)