Sebelum Produksi Massal, Produsen Mobil Murah akan Diaudit

Jakarta - Pemerintah akan mengaudit para calon produsen mobil murah atau low cost and green car (LCGC). Tujuannya untuk memastikan produsen bersangkutan memenuhi syarat LCGC sehingga mendapat fasilitas penghapusan pajak.

Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan lembaga surveyor independen untuk melakukan audit terhadap calon produsen LCGC. Proses audit mencakup validitas teknologi sesuai dengan spesifikasi dan syarat, batas minimal kandungan lokal, termasuk mengecek ke perusahaan-perusahaan penyuplai komponen dan lain-lain.


"Adanya surveyor independen guna mengaudit teknologi dan local content mobil LCGC," kata Hidayat kepada detikFinance, Kamis (11/7/2013)


Menurutnya proses penunjukan surveyor akan berbarengan pendaftaran SK Menteri soal petunjuk teknis (juknis) dari Peraturan Pemerintah (PP) No 41 Tahun 2013 tentang barang kena pajak yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah ke Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).


"Proses seleksi atau beauty contest semacam lelang sudah berjalan secara pararel bersamaan dengan penyusunan SK Menteri. Penunjukan surveyor independen tersebut akan menunggu selesainya proses pendaftaran SK Menperin di Kemenkumham," jelas Hidayat.


Mantan Ketua Kadin ini optimistis proses di Kemenkumham sudah selesai, maka tahap selanjutnya proses audit ke para produsen. "Bila pabrik mobil sudah menyiapkan semua data dan akses ke industri komponenannya vendor, maka proses audit bisa cepat beberapa hari saja," kata.


Pemerintah sudah memberikan insentif pembebasan pajak untuk mobil murah dan ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC).


Kebijakan LCGC dipatok memiliki mesin maksimal berkapasitas 1.200 cc dengan syarat konsumsi BBM 1 liter untuk menjangkau jarak tempuh 20 Km. Berikut ini beberapa merek yang selama ini disebut-sebut sebagai kandidat LCGC, antara lain:



  • Mitsubishi Mirage, Mobil kecil andalan Mitsubishi ini memiliki kapasitas mesin 1.193 cc tipe 3A92 3 In Line 12 Valve DOHC MIVEC. Dengan spesifikasi mesin tersebut Mitsubishi Mirage bisa bertanding dengan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla.

  • Honda Brio versi LCGC, Honda mengabarkan akan menerjunkan Brio untuk di segmen mobil murah dan ramah lingkungan di Indonesia. Untuk bisa ikut Honda masih ada PR yakni memperkecil kapasitas silinder Brio hingga 1.200 cc.

  • Datsun, Sejak jauh hari, Nissan menuturkan akan memperkenalkan mobil kecil Datsun di segmen LCGC. Hanya saja belum jelas kapasitas mesin yang akan memperkuat mobil tersebut. Mobil entry level tersebut akan menyapa Indonesia pada 5 September 2013.

  • Chery QQ, Produsen mobil Jepang yang ramai mengikuti segmen mobil murah dan ramah lingkunga harus waspada dengan mobil asal China Chery QQ. Soalnya dilirik dari mesinnya Chery QQ diperkuat mesin 1.083 cc DOHC 4 silinder dan artinya mobil mungil ini cocok dengan regulasi LCGC yang dikeluarkan pemerintah.

  • Suzuki, produsen satu ini memang masih belum berkomentar mengenai mobil murah. Namun setidaknya ada beberapa mobil yang akan menjadi line up LCGC di Indonesia yakni Alto dan Wagon-R dan A-Star. Kedua mobil ini memang tidak dijual di Indonesia. Namun kabarnya Suzuki akan mengikuti kedua mobil tersebut ke dalam LCGC hanya saja dengan bentuk yang berbeda. Suzuki hanya mengandalkan mesin 998 cc DOHC, 3 silinder milik Suzuki Alto dan Wagon-R .

  • Tata Nano, pabrikan asal India ini mengusung mesin 624 cc 2 silinder. Tata Motors hingga saat ini belum mengumumkan secara resmi apakah Tata Nano ikut regulasi mobil murah dan ramah lingkungan.


(hen/dnl)