Atasi Penumpukan di Priok, 4.500 Kontainer Dipindahkan ke Cikarang Dry Port

Jakarta - Ribuan kontainer di Tanjung Priok Jakarta Utara akan dipindahkan secara bertahap oleh otoritas kepabeanan ke Pelabuhan Darat atau di Cikarang Dry Port, Jababeka, Bekasi. Langkah ini untuk mengurangi kepadatan arus bongkar muat dan pengeluaran kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.

Kontainer yang akan dipindahkan sudah memiliki Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPPB) yang dikeluarkan Bea Cukai, Kementerian Keuangan.


"Yang akan kita pindahkan adalah kontainer dari Priok yang umurnya mulai dari 10 hari hingga lebih dari 1 tahun atau jangan-jangan ada yang lebih tua dari anak cucu kita usianya," ungkap Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Mahendra Siregar di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Jumat (12/7/2013).


"Pemindahan kontainer adalah yang sudah memiliki SPPB (Surat Perintah Pengeluaran Barang) dengan jumlah kisaran 4.500 kontainer," imbuhnya.


Menurutnya hari ini saja jumlah kontainer dipindahkan dari Tanjung Priok ke Pelabuhan Cikarang sebanyak 140 kontainer. Jumlah itu akan terus bertambah hingga 4.500 kontainer selesai dipindahkan akhir Juli ke Pelabuhan Cikarang, Bekasi Jawa Barat.


"Terus bertambah bahkan menuju 400 kontainer untuk ke TP (Tempat Penampungan) Cikarang," katanya.


Namun khusus kontainer yang belum mempunyai SPPB, Mahendra menegaskan agar para importir segera menyelesaikan proses administrasi dengan otoritas kepabeanan. Saat ini ada 900 kontainer yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok karena SPPB dari Bea Cukai belum keluar. Dengan caara ini, Mahendra optimistis akan mengurangi tingkat kepadatan (YOR) di Pelabuhan Tanjung Priok.


"Sedangkan untuk kontainer yang longstay yang belum punya SPPB tentu statusnya belum dipenuhi. Kalau sudah dipenuhi tentu proses akan berlanjut. Maka ada informasi YOR kita saat ini bisa di atas 100%, maka adanya kerjasama ini di akhir minggu ketiga bulan Juli atau 20 Juli nanti YOR turun menjadi 80% ini sudah lumayan. Kami mengharapkan terus menjaga dan memantau bahwa proses berjalan dengan baik. Tanjung Priok selama ini terlalu banyak dikritik dan dipersoalkan berbagai pihak," jelas Mahendra.


(wij/hen)