Negara Beri Subsidi BBM Sama Saja Memiskinkan Rakyat

Jakarta - Subsidi yang diberikan oleh pemerintah selama ini, termasuk subsidi BBM ternyata tidak efektif dan malah dianggap memiskinkan rakyat. Kok bisa begitu?

"Biar bagaimanapun akhirnya, subsidi itu akan menyengsarakan rakyatnya. Kalau ada pemerintah bilang, ini kamu saya subsidi, ini ya kamu subsidi itu sama saja ini kamu saya miskinkan, kamu miskin," tegas Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Qoyum Tjandranegara dalam Diaglog Energi Tahun 2013 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (11/7/2013).


Seperti subsidi BBM, menurut Qoyum, jenis subsidi ini sangat tidak efektif. Karena ternyata 70% dinikmati oleh orang-orang mampu yang tidak berhak disubsidi oleh pemerintah. Bahkan, Qoyum mengutip survei terakhir Universitas Indonesia (UI) yang mengatakan 94% BBM subsidi dinikmati oleh orang yang mampu.


Belum lagi, karena ada subsidi dan bensin murah, konsumsi BBM makin besar. Akhirnya pemerintah Indonesia harus mengimpor BBM dari luar negeri dengan jumlah yang cukup besar. Ini semua menyita banyak anggaran negara.


"Kalau kita pakai gas, itu rakyat kita hanya beli Rp 4.500 setera premium per liter, namun yang terjadi kita jual gas kita dengan harga murah, tapi kita membeli minyak (BBM) dengan harga Rp 9.000 per liter. Apa itu tidak memiskinkan negara dan memiskinkan rakyat kita? Ada energi yang murah tapi kita malah beli dengan harga yang lebih mahal," kata Qoyum.


(rrd/dnl)