Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga Ketua Umum DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Prabowo Subianto mengatakan, keberadaan koperasi disepelekan oleh elit bangsa karena dinilai tidak bisa bersaing dan dianggap sebagai ekonominya orang miskin. Apalagi, perekonomian Indonesia hanya didorong oleh modal besar yang mampu bersaing.
"Koperasi adalah alatnya orang miskin, rakyat yang lemah. Makanya koperasi merupakan salah satu alat perjuangan, tapi ternyata koperasi disepelekan oleh elit bangsa. Sekarang adalah persaingan zamannya modal besar," kata Prabowo saat peluncuran buku 'Sepuluh Tahun Koperasi (1930-1940)' karya R.M. Margono Djojohadikusumo, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (12/7/2013).
Prabowo menjelaskan, saat ini yang lebih berkembang adalah paham kapitalis dan memandang koperasi dipandang berlawanan dengan paham tersebut.
"Elit bangsa merasa koperasi agak kekiri-kirian, sekarang yang berkembang adalah paham kapitalis semua yang bersifat pasar bebas, kalau yang berbau koperasi dipandang sebelah mata," ujarnya.
Terkait hal itu, Prabowo meminta untuk bisa terus mengembangkan koperasi di Indonesia sebagai salah satu alat untuk bisa melakukan pemerataan ekonomi kerakyatan.
"Sebetulnya gerakan koperasi itu sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Jadi sekarang harus diubah, dari sebelum merdeka ternyata koperasi banyak jasanya dan keberhasilannya," tegas Prabowo.
(dnl/dnl)
