Sejak 2008 Sampai Sekarang, Pertamina Rugi Rp 28 Triliun Jualan Elpiji 12 Kg

Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengaku sejak 2008 hingga sekarang mengalami kerugian Rp 28 triliun dari penjualan elpiji 12 kilogram (kg) yang harganya tidak naik-naik dan harus disubsidi perusahaan.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Afdal Bahaudin mengatakan, menaikkan harga elpiji 12 kg sangat sulit. Pertamina harus dapat izin dari pemerintah.


"Elpiji 12 kilogram itu non PSO (tidak disubsidi), seharusnya harga sesuai harga pasar. Dan sejak 2008 sampai sekarang, Pertamina rugi Rp 28 triliun karena terus menjual elpiji 12 kilogram," ucap Afdal dalam Dialog Energi Tahun 2013, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (11/7/2013).


Bahkan tahun ini, kata Afdal, Pertamina diperkirakan menelan kerugian Rp 5,2 triliun dari penjualan elpiji 12 kg. "Kita mau naikkan Rp 1.000 per kilo saja, itu susahnya setengah mati. Padahal elpiji 12 kilogram adalah gas elpiji non PSO," ucapnya.


Untuk itu Pertamina mengharapkan pemerintah dapat memberikan izin agar harga elpiji 12 kg ini dinaikkan. "Harapan kami Pemerintah bisa izinkan kami menaikan harga elpiji 12 kg," kata Afdal.


Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, Pertamina akan menaikkan harga elpiji 12 kg setelah lebaran atau setelah Agustus 2013. Elpiji 12 kg akan dinaikkan secara bertahap.


(rrd/dnl)