Dolar Tembus Rp 11.000, Harga Semen Terancam Naik

Jakarta - Nilai dolar AS saat ini sudah menembus Rp 11.000. Harga-harga sejumlah barang yang bahan bakunya impor akan naik. Harga semen ikut terancam naik akibat melemahnya rupiah ini.

"Jika terus menerus dolar mengalami pelemahan, maka ini akan berdampak pada kenaikan harga komoditas," ujar Presiden Direktur PT Semen Indonesia Tbk Dwi Soetjipto kepada detikFinance, seperti dikutip Kamis (22/8/2013).


Menurut Dwi, pelemahan rupiah ini tidak terlalu berdampak besar, hanya memberikan tambahan ongkos produksi 1%. Namun tetap akan membuat harga semen naik.


"Memang tidak terlalu berpengaruh terlalu besar, karena komponen impor semen kami saat ini hanya 10%, selain itu Semen Indonesia juga tidak memiliki pinjaman dalam bentuk dolar," ucap Dwi.


Namun kapan naiknya harga semen? Dwi mengatakan, pihaknya masih melakukan kajian.


"Kemarin harga BBM naik, ada tambahan 2% ongkos produksi, tapi kami bisa tahap dengan efisiensi, sementara pelemahan rupiah, kami akan kaji lagi karena dari porsi impor 10%. Hitungan kami kan Rp 10.000/US$ saat ini kan naik jadi Rp 11.000/US$, jadi akan ada tambahan ongkos produksi 1%," ujarnya.


Walaupun nantinya ada penyesuaian harga, kata Dwi, permintaan semen tetap akan meningkat. "Jika ada kenaikan harga komoditas, justru permintaan di luar Jawa meningkat," kata Dwi.


(rrd/dnl)