Wamendag dan Wamentan Ajak Australia Investasi Peternakan di RI

Jakarta - Indonesia masih belum menjadi sasaran utama bagi investasi di bidang peternakan oleh investor Australia. Posisi Indonesia masih berada di peringkat ke-19 dari tujuan investasi Australia di bidang peternakan dengan nilai hanya US$ 25 juta.

Untuk itu, Indonesia menggelar kegiatan IndOz Beef Investment and Trade di Brisbane yang diikuti oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan.


Forum ini dihadiri oleh pejabat tinggi kedua negara seperti Menteri Pertanian Australia Joel Fitzgibbon, Anggota Parlemen Bob Katter, Menteri Pertanian Negara Bagian Queensland John McVeigh dan Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan Bayangan John Cobb.


Bayu mengatakan pesan utama dari pihak Indonesia dalam forum ini adalah agar Australia mulai melakukan langkah-langkah konkret tidak hanya sebatas perdagangan (beyond trade) namun juga investasi dan kerjasama konkret lainnya.


"Hubungan kerjasama perdagangan sapi antara Indonesia dan Australia harus dilihat lebih dari sebuah hubungan ekspor impor semata, namun lebih kepada sebuah hubungan kerjasama strategis antara Indonesia dan Australia," kata Bayu seperti dikutip dari siaran pers KBRI di Australia, Jumat (23/8/2013)


Sementara itu, Rusman mengemukakan bahwa perkembangan investasi di sektor peternakan sapi selama lima tahun terakhir belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.


Rusman mengatakan investasi peternakan PMA maupun PMDN hanya berjumlah Rp 117 miliar, masih relatif kecil bila dibandingkan dengan investasi di bidang tanaman pangan dan perkebunan yang mencapai Rp 11 triliun. Investasi asing dalam bidang peternakan tersebut berkontribusi hanya sebesar 1,04% terhadap total investasi pertanian.


Dubes RI untuk Australia merangkap Republik Vanuatu Nadjib Riphat Kesoema menambahkan, bahwa forum ini sangat penting bagi kedua negara untuk mendengarkan secara langsung berbagai realita dalam bidang perdagangan sapi hidup dan daging sapi dari pelaku-pelaku industri.


Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Sydney bekerjasama dengan seluruh perwakilan RI di Australia menyelenggarakan kegiatan IndOz Beef Investment and Trade di Brisbane, pada tanggal 22-23 Agustus 2013.


Forum tersebut diikuti oleh 150 peserta pelaku industri sapi, perwakilan pemerintah serta asosiasi terkait. Turut hadir perwakilan dari daerah yakni Pemerintah Provinsi Papua, NTT dan Lampung Selatan.


Perwakilan perusahaan dan pemerintah provinsi yang hadir dalam forum tersebut juga berkesempatan untuk mengikuti kegiatan matchmaking dan melakukan networking dengan pemangku kepentingan dalam bidang industry sapi di Australia, termasuk di antaranya perusahaan pembibitan (breeding), perusahaan peternakan sapi, eksporter, lembaga pembiayaan serta pejabat pemerintah Australia.


(hen/dnl)